Sithik-sithik

Oleh : Miqdam Musawwa*

Bila gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, maka jika saya ‘mati’ secara keberadaan ruang, juga hanya nama yang akan saya tinggalkan Setelah tepat -tanpa kurang dan lebih, berdasar kalender akademik- tujuh tahun saya berjuang hidup dengan penuh suka, duka, tangis, tawa, sepi, bersama, bangun-tidur di bumi Guyangan, pesantren Raudlatul Ulum,
tentunya telah menyisakan banyak cerita yang tidak saja sedikit.

Dan menurut pepatah di atas, kematian saya di Guyangan diduga juga meninggalkan sebuah nama. Meskipun nama yang saya tinggalkan sekedar mengisi arsip daftar nama-nama murid yang pernah hidup di sana. Atau sedikit beruntung, jika nama saya lebih banyak masuk daftar nama pelanggar, yang tertulis di buku besar kantor sekretariat, kemudian buku besar tadi kalau sudah tidak memuat nama-nama baru, akan dilacikan dan dikunci. Tanpa ada yang mau berurusan membuka-ingat nama nama hitam. Guyangan bisa jadi tidak menjadi saksi ‘saya hidup’, tapi saya akan selamanya menjadi saksi hidup Guyangan’.

Guyangan, bagaimanapun orang mendskripsikannya, akan tetap menjadi sebuah sejarah bagi saya pribadi. Guyangan telah mengantarkan saya sampai sejauh tangan ini mampu menggerak, kaki melangkah, hati merasa, dan otak mampu memikir. Guyangan telah membesarkan dan memberi pengetahuan saya, sedemikian tahu bahwa saya baru saja lahir untuk kedua kalinya dari rahim yang mulia.

Keberadaan saya di sini, sekedar menjadi alarm pengingat, bahwa kita tidak bisa mengabaikan Guyangan dalam tiap tapak langkah hidup kita, dengan cara terhormat sekalipun. Untuk itu, semoga yang tertulis di bawah ini, -saya beri judul 100 the best memoars in Guyangan- akan senantiasa menjadi bahan referensi kontemplasi ilmiah khususnya bagi saya, untuk sekarang dan mendatang..

1..................

To Be Continued…..
________

*Miqdam Musawwa
Alumni Raudlatul Ulum angkatan 2009 yang sekarang kuliah di UII fakultas Mipa jurusan kimi

Related Posts

Tambahkan Komentar Sembunyikan